Agrowisata Paloh Naga lahir dari potensi melimpah di Desa Denai Lama, Kecamatan Pantai Labu, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara. Desa ini memiliki lahan pertanian yang luas dan subur, yang menjadi sumber daya penting bagi penduduknya. Melihat peluang ini, pemerintah desa berinisiatif mengembangkan lahan tersebut agar menjadi daya tarik bagi wisatawan, memanfaatkan keindahan dan keunikan pertanian lokal.
Paloh Naga hadir dengan konsep agrowisata yang memadukan kekayaan pertanian dengan budaya lokal. Konsep ini tidak hanya bertujuan menarik wisatawan, tetapi juga memperkenalkan ciri khas dan produk unggulan Desa Denai Lama. Mengunjungi Paloh Naga berarti merasakan langsung kehidupan pedesaan yang penuh pesona dan kesederhanaan.
Nama “Paloh Naga” terinspirasi dari sebuah cerita rakyat yang masih hidup dalam ingatan masyarakat. Dahulu, ada sebuah paluh (rawa) yang dipercaya berbentuk naga, menciptakan kisah mistis yang kini menjadi bagian dari identitas desa. Dengan dukungan BUMDes, cerita ini dihidupkan kembali, bukan hanya untuk menjaga warisan budaya, tetapi juga untuk mengenalkan sejarah Desa Denai Lama kepada wisatawan.
Tujuan utama didirikannya Agrowisata Paloh Naga adalah meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Agrowisata ini diharapkan menjadi penggerak ekonomi desa, terutama melalui pengembangan UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah). Selain menarik wisatawan, Paloh Naga berperan penting dalam meningkatkan keterampilan dan kualitas hidup warga desa.
Dengan visi yang terintegrasi antara pertanian, budaya, dan pemberdayaan ekonomi, Agrowisata Paloh Naga menjadi tempat yang tidak hanya menawarkan pemandangan indah, tetapi juga pengalaman autentik yang menggambarkan jiwa dan semangat Desa Denai Lama.
